kissed








Kenapa ada yang namanya ciuman?, siapa yang pertama kali melakukan ciuman?, kenapa yang namanya ciuman itu, baik dicium dahi, pipi, bibir, muka, bahkan tubuh, bisa merubah perasaan , dan kita merasa bahagia......
Ciuman dapat cepat sekali membangkitkan hasrat seksual kita. Karena itulah kita harus memandang ciuman sebagai salah satu langkah yang serius, tapi kenapa zaman sekarang, yang namanya ciuman itu, bukan lagi hal yang aneh, contohnya anak-anak zaman sekarang, bahkan artis2 ibu kota, yang mengganggap ciuman adalah sebuah "tanda selamat datang atau selamat berjumpa lagi", kalo boleh di contohin, artis ibu kota yang secara terang2an mencium bibir mantan kekasihnya, yang berprofesi sebagai desainer, padahal si cewe udah punya suami....!, waduh.... emang karena masyarakat indonesia yang udah gak tau malu, atau pengen dianggap orang gaul..... Memang sih, itu semua tergantung dari kita sendiri, mau menganggap ciuman sebagai hal yang spesial atau hal yang lumrah aja.
Tapi, kayanya disayangkan, banyak temen2 atau pengalaman dari banyak orang, yang secara mudahnya memberikan kesempatan buat pasangannya untuk menciumnya, padahal, baru kenal beberapa hari atau baru berhubungan seumur jagung. Wah, gak bisa dibayangkan, kalo ternyata hubungan itu gak langgeng, dan putus begitu aja, tapi keesokkan harinya kita ketemu dengan mantan kita, yang memang pernah kita cium/ kita di ciumnya, kayanya nyesel, malu, sebel, kenapa kita bisa ciuman dengan orang yang gak tepat buat kita, dan hal kaya gitu terulang lagi, kalo kita banyak berhubungan dengan banyak cowok, yang ada kita jadi bahan ketawaan buat mereka, atau jadi bahan gosip, buat mereka.
Jadi intinya, berfikirlah dahulu secara matang, kalo kita memang bener-bener pengen melakukannya, yang pasti jangan mau dianggap murah, atau obral kita ngasih seseorang untuk mencium kita. Mungkin lebih baiknya itu dilakukan oleh seseorang yang memang memutuskan untuk jadi pasangan hidupnya, alias jadi suaminya nanti. Dan memberikan "ciuman" hanya dengan satu orang yang kita cintai aja... ( I love u honey..).
Kenapa kalo ciuman mata kita jadi reflek dipejamkan?, banyak yang bilang kalo sensasinnya jadi lebih berbeda, mungkin kalo mata kita berdua dalam keadaan terbuka dan saling menatap, yang ada jadi saling melototin.. (haha....hahah....), lalu kenapa ciuman pada saat berdiri, posisi kaki perempuan diangkat satu, seperti di film2 romantis.., ada yang beranggapan kalo seperti itu, berarti perasaan perempuan sedang berada diawang-awang, dengan kata lain, "lagi menikmati momentnya", kalo ditanggapi, lucu juga yah, tapi kenapa tidak ada efek atau perilaku yang berubah dari laki2 kalau mereka sedang mencium pasangannya, misalnya laki2 juga ikut2an mengangkat satu kaki, (pasti lucu banget....) :), kayanya, karena perasaan perempuan lebih sensitif dibandingkan laki2.
Bagi orang Eropa yang pertama memasuki wilayah Asia Tenggara, berciuman dengan hidung merupakan hal yang asing, sehingga mereka menamakannnya “the Malay kiss”. Sebagaimana ada istilah “French kiss” untuk ciuman lidah, “the Malay kiss” menggambarkan ciuman hidung. Ciuman Melayu dideskripsikan oleh Wallace dan dibahas oleh Darwin dan Frazer dalam karya ilmiah mereka (Best 2003: 168). Sebagai seorang antropolog saya harus menambahkan bahwa “the Malay kiss” bukan hanya dikenal oleh orang Melayu, melainkan juga oleh suku-suku yang tinggal di luar Asia Tenggara seperti orang Mongolia atau orang Inuit (yang dulu disebut Eskimo). Demikian juga di Asia Timur (Cina, Jepang) ciuman mulut (bibir, lidah) tidak sepopuler di Eropa dan dulu mungkin juga tidak dipraktekkan. Paling tidak itu diyakini salah satu founding father ilmu Antropologi modern yaitu Bronislaw Malinowski yang menulis dalam The Sexual Life of Savages in Northwestern Melanesia (1929: 330-31):
Ciuman di Eropa punya sejarah yang panjang. Ternyata para sejarahwan dalam buku The Kiss in History (Harvey 2005) menggambarkan ciuman sebagai praktek yang sangat umum di Eropa. Misalnya, dalam jaman pertengahan (Middle Ages) ciuman sering merupakan bagian dari upacara, baik upacara agama maupun sekuler, yaitu untuk mengungkapkan dan memperkuat hubungan sosial, politis atau perorangan (Thomas 2005: 191). Contohnya, dalam proses penerimaan tamu, mulut tamu dicium oleh tuan rumah.[2]
Sangat mungkin bahwa di Eropa dulu ciuman mulut juga dipraktekkan dalam bermesraan. Meskipun demikian makna ciuman pada waktu itu lebih dipusatkan pada hubungan sosial tadi, sehingga ciuman merupakan bagian dari kehidupan umum. Bagaimanapun, dalam jaman modern makna ciuman di Eropa mengalami perubahan. Penggunaan ciuman dalam konteks upacara makin merosot seiring dengan meningkatnya penggunaan ciuman sebagai tanda kemesraan dan sebagai praktek sensual erotis. Dengan makin melebarnya kesenjangan antara ruang umum (publik) dan ruang pribadi (privat) di Eropa, ciuman makin dianggap sebagai sesuatu yang pribadi, sebagai tanda kecintaan dan praktek erotis yang sebaiknya dilakukan dalam ruang privat (Harvey 2005).







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar: